“Setelah Daftar Fomototo, Hidup Saya Berubah 360 Derajat (Lalu Muter Lagi)”
“Setelah Daftar Fomototo, Hidup Saya Berubah 360 Derajat (Lalu Muter Lagi)”
Blog Article
Halo semua, perkenalkan…
Nama saya Anton, 28 tahun, mantan anggota 5 grup telegram trading, 3 komunitas dropship, dan satu pelatihan pengusaha muda yang sayangnya bubar karena admin kabur bawa dana patungan.
Saya sudah mencoba semuanya:
– Jualan skincare
– Jadi afiliasi copyright
– Ikut pelatihan mindset kaya
– Pernah juga beli e-book “Cara Kaya Tanpa Kerja” (isinya cuma kata: kerja keras!)
Tapi semua itu berubah ketika saya daftar Fomototo.
Dari Game Santai Jadi Gaya Hidup Anti Ribet
Awalnya saya kira Fomototo itu aplikasi investasi atau robot trading terbaru.
Ternyata bukan.
Cuma game nyusun warna.
TAPI… efeknya luar biasa!
Begitu daftar Fomototo dan mulai main,
saya merasa:
– Tidak perlu membuktikan apa-apa
– Tidak lagi takut ketinggalan tren
– Dan yang paling penting: tidak merasa bodoh karena tidak ikut hype
Goodbye Overthinking. Hello Menyusun Pola
Saya dulu hidup dalam ketakutan:
– Takut ketinggalan peluang
– Takut tidak update
– Takut terlihat tidak sukses di Instagram
Tapi setelah daftar Fomototo, saya sadar...
ternyata selama ini saya hanya kurang diam.
Kurang jeda.
Kurang menerima bahwa tidak semua hal harus dikejar.
Tapi Apakah Bisa Menghasilkan Uang?
Mari kita jujur:
Tidak.
Fomototo tidak menjanjikan cuan.
Tidak ada referral.
Tidak ada sistem level diamond platinum titanium.
Tapi dari game ini saya jadi lebih tenang.
Lebih fokus.
Lebih tidak impulsif beli barang karena “diskon terakhir hari ini”.
Dan hasil akhirnya?
Saya bisa menabung.
Punya waktu untuk berpikir jernih.
Dan akhirnya… buka usaha kecil dengan modal yang benar-benar saya siapkan dengan sadar.
Penutup
Kalau kamu selama ini sibuk cari pintu keluar dari tekanan hidup,
mungkin yang kamu butuhkan bukan pintu,
tapi jendela kecil untuk melihat ulang diri sendiri.
Dan bisa jadi, jendela itu terbuka ketika kamu daftar Fomototo.
Bukan untuk menang. Bukan untuk viral.
Tapi untuk istirahat.
Karena hidup bukan kompetisi terus-menerus.
Kadang, cukup jadi manusia… yang tahu kapan harus berhenti sejenak.